Senin, 15 Oktober 2012
Minggu, 14 Oktober 2012
SALAHKAH
CINTA INI ?
Cinta memang tidak
pernah bisa diatur kapan dan dengan siapa cinta akan datang. Apa mungkin kita
bisa menyebut diri kita ini adalah korban dari satu kata itu. Satu kata yang
mempunyai banyak arti dan rasa. Satu kata yang bisa merubah segala hal. Satu
kata yang hanya memiliki dua suku kata, tapi bisa merubah pribadi setiap orang
yang merasakannya. Apapun itu dan bagaimana kita mengartikan sebuah kata cinta,
cinta selalu kita butuhkan untuk bertahan hidup di dunia yang semakin palsu
ini.
***
Dulu cinta itu selalu
ada di antara kita, kamu cinta aku dan aku pun cinta kamu. Hari-hari kita
lewati bersama yang penuh dengan kebahagiaan, meskipun terdapat berbagai
masalah di dalamnya, tetapi semua itu kita bisa lewati bersama.
cinta itu sangatlah berarti indah dimataq,
tetapi dengan seiring berjalannya waktu, ternyata cinta itu sangatlah
menyakitkan, entah mengapa cinta dia pudar dengan sendirinya, dia tidak lagi
seperti yang dulu, yang selalu memberikan cinta yang tulus, apa kah mungkin
semua itu terjadi karena jarak yang memisahkan kita?, dan akhirnya dia
memutuskan hubungan dengan alasan yang tidak jelas, Sangat sedih rasanya, tapi Aku pun berusaha menerimah semuanya, tetapi
entah mengapa sampai sekarang rasa cinta untuknya masih saja ada di hati ini.
Aku pun tersiksa dengan perasaan itu,
perasaan yang tidak bisa melupakan dirinya.
Aku merasa cinta ini salah, tidak semestinya
masih berharap dengannya yang ternya sudah tidak peduli dengan perasaanq, entah sampai kapan perasaan cinta dan harapan
untuk bisa bersamanya hilang dihati ini.
Tapi akan aku jaga cinta ini sampai aku tersadar bahwa cinta tidak bisa
menyatuhkan kita kembali,,,,,
***
Rabu, 26 September 2012
Dampak masuknya produk cina ke Indonesia
DAMPAK MASUKNYA PRODUK-PRODUK CINA KE INDONESIA
Dalam empat tahun, nilai impor Indonesia dari Cina di luar sektor minyak dan gas meningkat lebih dari 140 persen. Jika pada awal krisis di tahun 1998 nilai impor dari Cina hanya 870,99 juta dollar AS, tahun 2002 nilainya telah mencapai 2,098 miliar dollar AS. Dalam periode sama, volumenya juga meningkat lebih dari dua kali lipat, dari 2,01 juta ton di tahun 1998 menjadi 4,773 juta ton pada tahun 2002. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, komoditas impor nonmigas terbesar dari Cina dilihat dari realisasi impor periode Januari-Agustus 2003 adalah jagung sebanyak 95,533 juta dollar AS. Volumenya 782,5 ton, diikuti komoditas buah-buahan segar dan dikeringkan senilai 52,058 juta dollar AS.
Melihat fakta diatas makin jelas akibat yang akan ditimbulkan oleh masuknya produk cina ke indonesia. Di satu sisi, konsumen akan dimanjakan oleh produk-produk yang memiliki kualitas lumayan dengan harga yang jauh lebih murah, selain itu terdapatnya banyak variasi dari produk-produk yang tawarkan makin membuat konsumen makin dimanjakan.
Namun disisi lain, dampak dari masuknya produk-produk cina kepasaran indonesia jika tidak diantisipasi melalui tindakan serius dari seluruh pihak terkait maka secara perlahan akan membuat industri nasional mati.
Contoh kasus dapat kita lihat pada Industri Tekstil dan Produk Tekstil indonesia, masuknya produk sejenis dari cina langsung menyebabkan permintaan terhadap produk tekstil kita menurun. Dapat dilihat pada sentra-sentra perdagangan tekstil dan produk tekstil di indonesia seperti di pasar Tanah Abang dan factory Outlet di Bandung. Produk-produk cina mulai merambah pasar tersbut. Di Pasar Tanah Abang selaku pusat perbelanjaan tekstil yang bertaraf nasional telah kebanjiran produk-produk tekstil dari cina.
Kasus serupa juga terjadi pada produk-produk lain. DI Jakarta, produk negara tirai bambu ini gampang diperoleh, di antaranya di pusat perbelanjaan seputar Mangga Dua, Glodok, Pasar Pagi, dan Pasar Tanah Abang. Apa pun yang Anda cari, semua tersedia. Mulai dari alat elektronik hingga tekstil dan garmen, dari produk berteknologi tinggi hingga mainan anak-anak dan peniti.
Perlunya peningkatan kualitas produk nasional
Melihat apa yang terjadi di lapangan, beralihnya konsumen ke produk-produk buatan cina serta tidak mampu bersaingnya produk nasional dibanding produk-produk cina perlu dicermati apa yang menyebabkan hal ini terjadi. Efisiensi sumberdaya, baik alam maupun manusia, penggunaan teknologi, dukungan dari pemerintah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan ekonomi cina, dan produk-produknya begitu powerfull di pasaran. Para pengusaha harus memeras otak bagaimana bisa memproduksi barang bermutu dengan harga bersaing, harus menciptakan terobosan-terobosan baru untuk mengubah budaya kerja yang sudah ada sehingga mutu serta kuantitas produk dapat ditingkatkan. Pemanfaatan sumberdaya alam harus seefisien mungkin sehingga tidak ada yang tersiakan.
Budaya mutu di kalangan pengusaha pun harus ditingkatkan. Kecenderungan konsumen untuk mencari barang dengan harga semurah-murahnya dan berkualitas patut disikapi secara arif oleh pengusaha. Penerapan standar mutu terhadap produk yang dihasilkan akan menjadikan produk tersbut lebih bersaing dipasaran. Salah satu cara dalam meningkatkan mutu suatu produk adalah dengan menstandarkan pada Standar Nasional Indonesia yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional. Data yang diperoleh di Depperindag, diketahui bahwa jumlah perusahaan yang telah menerapkan SNI, baru sebanyak 2006 perusahaan untuk 449 SNI, padahal SNI yang telah ditetapkan yaitu sekitar 6300 buah “Angka ini relatif masih kecil bila dibandingkan dengan jumlah perusahaan yang ada di Indonesia.
Jika cara seperti ini diterapkan, artinya produk yang dihasilkan oleh industri nasional berkualitas, maka gempuran dari produk-produk sejenis luar negeri tidak akan berpengaruh banyak. Selain peningkatan kualitas, hendaknya proses tersebut diiringi dengan selera konsumen. Karena pada kahirnya konsumenlah yang memegang peranan paling utama.
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia indonesia
Seluruh proses produksi untuk menghasilkan suatu produk untuk konsumen tak terlepas dari peran sumber dayanya. Manusia yang termasuk dalam rangkaian “the Six’s M” merupakan faktor penentu utama. Jika sumber daya yang dimiliki suatu negara baik, akan berdampak baik pula bagi proses produksi yang terjadi di negara tersebut.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan melalui dunia pendidikan nasional. Seperti yang diterapkan di negara-negara berkembang yang beranjak menjadi negara maju seperti Jepang, Singapura, Malaysia mereka telah menempatkan sektor pendidikan sebagai dasar bagi pembangunan negaranya. Sehingga tidak ada jalan lain untuk jangka panjang bagi industri nasional dalam menghadapi persaingan global seperti menangkis masuknya produk-produk cina selain dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya melalui sektor pendidikan.
Langganan:
Komentar (Atom)